Sabtu, 28 Januari 2017

TENTANG KAMU - TERE LIYE



Terima Kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku.
Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita.
Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.

Masa lalu. Rasa sakit. Masa Depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.



Long time no writing! Aah I miss this blog so much.

Well, saya baru saja selesai membaca salah satu novel terbaru Tere Liye, Tentang Kamu. Saya tertipu, yaa benar benar tertipu. Jika pepatah terkenal mengatakan “Don’t judge a book by its cover”, maka pepatah yang tepat untuk novel ini adalah “Don’t judge a book by its tittle”.Dilihat dari judulnya, saya kira ini adalah novel cinta menye menye yang nyritain mantan atau tentang seeorang yang dikagumi. Saya membayangkan novel ini adalah kumpulan cerita perjalanan cinta dua orang yang pernah, sedang, atau akan bersama. But I was wrong. Iam tottaly wrong. Actually the content isn’t as simple as the tittle, It is complicated.

Adalah Zaman Zulkarnaen seorang pemuda Indonesia lulusan Oxford University Inggris yang tengah magang di salah satu firma hukum daerah Belgrave Square London bernama Thompshon & Co. Firma ini bergerak di bidang pembagian warisan dan harta yang terkenal jujur dan adil. Zaman mendapat tugas khusus dari bosnya langsung untuk menangani kasus pembagian warisan seorang milyader wanita yang tinggal di Prancis dan baru saja meninggal. Ia meninggalkan harta berupa 1% saham di salah satu perusahaan raksasa multinasional yang jumlahnya mencapai 1 milyar poundsterling atau sekitar 19 trilyun rupiah. Wow. Yang aneh adalah seorang milyader dengan harta sebanyak itu meninggal di sebuah panti jompo Prancis dan tak mempunyai keluarga yang sah secara hukum. Dan yang lebih mengejutkan, nama wanita itu adalah Sri Ningsih, ya dia berasal dari Indonesia
.
Novel ini mengajak kita menelusuri kehidupan Sri Nigsih dengan segala lika likunya. Kita juga akan diajak Zaman Zulkaernaen terbang dari tempat satu ke tempat lain, dari kota satu ke kota lain dan dari negara satu ke negara lain dengan jet pribadi kantor untuk menemukan jejak Sri Ningsih.
Bermodalkan buku diary yang berisi catatan catatan hidupnya dan beberapa foto pada jamannya, Zaman mencoba merangkai kepingan kepingan puzzle itu menjadi puzzle yang utuh agar bisa dimengerti. Dimulai dari Pulau Bungin, salah satu kampung nelayan yang terletak di Sumbawa. Kita diajak menelusuri kehidupan gadis kecil, gempal dan hitam yang dulu pernah menghabiskan masa kecilnya di tempat kumuh itu. Disusul terbang ke Solo, Jakarta dan Inggris untuk menelusuri kehidupan kehidupan selanjutnya.

Cerita ini seolah memperlihatkan kita tentang perjalanan hidup seseorang dari nol sampai bisa melakukan sesuatu berharga bagi diri sendiri dan orang lain. Tentang jatuh bangun kehidupan melewati pencapaian, kebahagian dan bahkan kehilangan.

“Dalam hidupnya, banyak orang yang bisa memberikan kesaksian betapa Sri adalah wanita kuat, yang selalu bisa memeluk hal semenyakitkan apa pun, tapi dia bukan wanita super. Hatinya tidak terbuat dari baja, yang tidak bisa tergores. Dia tetaplah wanita biasa. Saat orang melihatnya begitu tegar menghadapi apapun, orang orang tidak tahu seberapa besar perjuangannya untuk membujuk dirinya sendiri untuk sabar, membujuk dirinya untuk melepaskan, melupakan, dan semua hal yang mudah dikatakan, tapi berat dilakukan.” [406]

One thing that I catch from this novel is Life full of Up dan down. All you need is keep going on. That’s it.

Selain tenggelam dalam kisah Sri Ningsih, novel ini juga mengajari kita bnyak hal tentang istilah istilah hukum warisan, saham, management bahkan agama. Kita juga akan diajak menengok kembali beberapa peristiwa penting dalam sejarah seperti Y2K yaitu ketikmampuan komputer dalam membaca penanggalan millennium pada angka 2000, peristiwa demo mahasiswa di pasar senen, sampai peristiwa G 30 S PKI. What a complete package in one novel. For 524 pages, I think it is worth.


Happy Reading! J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar