Selasa, 07 Juli 2015

BEBERAPA SIFAT ORANG KOREA

Kenapa orang Korea ? Well saya ingin berbagi pengalaman saya, beberapa waktu yang lalu saya mendapat teman chatting asal Korea dari situs tukar bahasa. Kami sering chatting untuk  bertukar informasi tentang budaya, kebiasaan, tempat wisata, makanan, lagu, film, drama dll. Dari situlah terpikir membuat tulisan ini untuk merangkum apa yang saya perhatikan dari teman saya itu. Kebetulan sekarang saya sedang bekerja di perusahaan yang beberapa bosnya juga dari Korea, jadi saya juga mengamati sifat sifat mereka. Dan memang saya sudah lama suka Kpop dan Kdrama. Memang tidak banyak orang Korea yang saya kenal, mungkin judul diatas bisa di perkecil menjadi Beberapa Sifat Orang Korea Yang Saya Kenal haha intinya saya ingin berbagi informasi tentang hal dari mereka yang saya ketahui. Dan tulisan ini dari hasil pengamatan saya sendiri jadi mohon maaf jika ada kekeliruan atau kekurangan, selamat membaca

BAHASA INGGRIS PAS PASAN
Inilah yang pertama kali saya tangkap saat memulai chatting dengan teman saya itu, sebut saja Oppa (Panggilan kakak dari perempuan untuk laki laki yang lebih tua) karena memang umurnya lebih tua dari saya 3 tahun. Iya dia sendiri pun mengakui jika bahasa inggrisnya kurang, makanya dia bergabung dengan situs itu meningkatkan kemampuannya. Sebagai contoh dia pernah bilang “Hey im installed Line now” jujur saya sedikit tertawa membaca chattnya, karena kalau di artikan akan menjadi “Hey aku di instal oleh  line sekarang” (tobe + V3 = Passive). Padahal maksudnya “Hey i have installed line” (Aku sudah menginstal line). Bos saya pun juga sangat minim kemampuan bahasa Inggrisnya, dia sering meminta bantuan karyawan bila mendapat sms atau telepon dalam bahasa Inggris. Begitu juga dengan artis dan idol Korea, kalau diperhatikan jarang dari mereka yang bisa bahasa Inggris dengan lancar. Saya pernah membaca artikel di internet, memang orang Korea sangat cinta kebudayaannya termasuk bahasa mereka. Dalam kehidupan sehari hari mereka jarang menggunakan bahasa Inggris, termasuk bila ada turis yang berlibur kesana mereka kadang enggan menjawab bila ditanya dengan bahasa Inggris. Mereka ingin orang asing lah yang belajar bahasa dan kebudayaan mereka.

SUKA MAKAN BERSAMA DAN MINUM
Orang Korea suka berkumpul dengan teman – teman dan saudaranya untuk sekedar ngobrol atau makan bersama. Karena siang hari mereka bekerja maka biasanya mereka berkumpul pada malam hari. Saat sedang chatting sering sekali teman saya itu berkata sedang makan bersama teman teman, bahkan hampir setiap malam jika mereka libur bekerja atau kuliah. Jika tidak makan diluar mereka kadang main game di kamar lalu memesan makanan delivery atau  pergi ke tempat karaoke. Seringnya menu yang mereka makan adalah ayam (kalau di Indonesia seperti menu ayam di loteria) , ayam termasuk makanan cepat saji terpopuler disana karena murah dan praktis, untuk minuman mereka suka minum Soju (bir tradisional korea). Tidak tanggung tanggung kadang teman saya itu pulang sampai lebih dari tengah malam saat sedang berkumpul. Tapi yang saya heran mereka selalu bisa bangun pagi setelah begadang selarut itu, entah apa yang mereka minum. Oh ya meskipun soju disana adalah minuman wajib tapi soju tidak dijual sembarangan, mereka mempunyai Soju & Beer Lisence, jadi yang bisa membeli soju adalah orang yang mempunyai surat ijin tersebut. Saya kurang tahu surat ijin itu dikeluarkan berdasarkan apa, setahu saya  faktor yg paling penting untuk mendapatkannya adalah faktor umur (jika dianggap sudah dewasa). Karena sering menonton drama Korea yang ada adegan orang mabuk sampai di gendong, saya pernah bertanya apakah dia juga pernah seperti itu, dia sempat tertawa katanya saya terlalu sering nonton kdrama, memang ada kejadian seperti itu di dunia nyata tapi kalau untuk dia sendiri dan temannya mereka sealu berhenti minum sebelum mabuk.










SANGAT PEDULI DENGAN PENDIDIKAN
Seperti yang kita tahu Korea masuk ke dalam daftar Negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, sekolah dan universitas disana juga masuk dalam jajaran universitas bergengsi di dunia. Tidak heran karena bagi mereka pendidikan adalah kunci kesuksesan hidup. Itu juga yang sempat teman saya ceritakan kepada saya, katanya dia harus matian matian belajar untuk masuk universitas (kalau di Indonesia SNMPTN) karena menurut mereka universitas negeri adalah jaminan masa depan yang cerah. Persaingan di kelas dan nilai disana pun cukup ketat menurutnya. Oh ya FYI teman chatting saya itu kuliah di Hanbat University Daejoon jurusan New Material, memperlajari tentang unsur unsur, jenis, kegunaan suatu material / bahan seperti besi, nikel , baja dll yang lulusannya nanti akan menjadi insinyur (engineer). Katanya saat sedang di kelas mahasiswanya dituntut benar benar fokus memperhatikan pelajaran, tugas juga selalu diberikan. Meskipun dia sangat sering pergi untuk berkumpul dengan temannya tapi dia termasuk orang yang pintar mengatur waktu, biasanya dia belajar atau mengerjakan tugas setelah pulang main, meskipun sudah larut malam, bahkan pernah waktu itu jam 1 malam pun dia masih belajar. Dan saat menjelang ujian mereka akan lebih mati matian belajar lagi. Karena menurut mereka nilai sangatlah penting. Pernah adiknya mendapat nilai matematika tertinggi di kelas saat ujian, kemudian orang tuanya membuat acara makan makan dirumah dan mengundang keluarga untuk merayakannya (semacam syukuran). Mengapa mereka sangat peduli pendidikan? Karena mereka sadar merak tidak punya SDA yang melimpah jadi satu satunya yang mereka bisa andalkan adalah memperbaiki SDM mereka agar tidak tertinggal dengan negara lain. Mungkin seharusnya kita orang Indonesia juga harus berfikir demikian apalagi kita punya SDA yang sangat melimpah.


KALAU MAU UJIAN SUKA KE PERPUSATAKAAN
Seperti yang saya bilang tadi mereka akan lebih mati matian belajar jika akan ujian atau ulangan. Dan tempat yang banyak didatangi menjelang ujian adalah perpustakaan, kenapa? Karena menurut mereka perpustakaan itu tidak berisik, kalau mereka belajar di kamar ada handphone, laptop, lagu, film dll yang bikin mereka gak fokus. Dan kalau mereka di perpustakaan mereka lebih tenang membaca dan mempelajari pelajaran selain itu mereka lebih mudah mencari referensi buku dan tidak perlu membayar untuk membawa pulang. Perpustakaan disana sangat menjaga ketenangan, dan tidak boleh ada suara gaduh sedikit pun, mereka kesana benar benar untuk belajar bukan ngobrol atau update status, eeehh. Biasanya mereka ikut member perpustakaan kampus secara gratis (sudah termasuk uang semester) tapi jika perpustakaan jauh dari rumah, mereka memilih perpustakaan swasta (milik orang) dan membayar tiap bulan. Saat akan ujian teman saya itu bisa menghabiskan waktu smapai 5 jam atau lebih untuk belajar di perpustakaan. Disini saya jadi berfikir oh iya di Indonesia banyak perpustakaan , kenapa tidak pernah terfikir untuk belajar disitu -__- jujur saya selama kuliah belum pernah ke perpustakaan kampus (kalau ini memang saya nya yang malas). Ini gambar perpustakaan yang dia ambil diam sebelum dia pulang.






PEKERJA KERAS
Selain etos belajar yang menurut saya patut kita contoh, satu lagi hal yang sangat patut kita tiru yaitu etos kerja mereka. Mungkin belum banyak yang tahu bahwa pada tahun 1950an Korea pernah menjadi negara miskin (bahkan lebih miskin dari Indonesia) setelah perang saudara dengan Korea Utara dan menghabiskan dana serta infrastuktur mereka. Di tahun 1950an juga Indonesia masih dalam masa berkembang setelah kemerdekaan, artinya Korea dan Indonesia sama sama berjuang dalam waktu yang bersamaan. Tapi setelah 50 tahun kenapa perbedaan antara ekonomi Indonesia dan Korea sangat mencolok?
Bos saya pernah sakit pinggang tidak bisa balik badan, darah rendah dan flu secara bersamaan badannya juga panas dan saat batuk dadanya sakit, tapi dia masih masuk ke kantor walau dengan keadaan seperti itu. Dia masih sanggup menyertir mobil sendiri dari Karawaci – Walikota Jakarta Timur (Pondok Kopi) – Jatinegara – Karawaci, dan yang membuat salut dia tidak mengeluh dan masih sanggup membaca serta menandatangani dokumen serta laporan yang kami kerjakan. Begitupun dengan teman chatting saya, di saat libur kuliah dia bekerja freelance sebagai security di apartement dan uangnya di tabung untuk travelling ke luar negeri. Jarak dari rumah ke tempat kerjanya lumayan jauh, dia harus berjalan kaki selama 30 menit, padahal dia punya 2 mobil. Saya sempat bertanya kenapa tidak naik mobil atau bus saja, katanya biaya parkir disana mahal dan kalau naik bus justru akan lama dan berputar rutenya, lagi pula kalau berjalan kaki dia bisa menikmati kota dan banyak juga pejalan kaki lain. 


SUKA NEGARA EROPA DAN AMERIKA
Iya, saat libur kuliah teman saya itu bekerja freelance sebagai security dan gajinya ia tabung untung trasveling keluar negeri. Ia pernah 1 sebulan penuh keliling 7 negara di Eropa (2014) dan bulan Febuari 2015 lalu ke Amerika (San Fransisco dan New York). Katanya travelling ke luar negeri adalah cita cita atau tujuan wisata kebanyakan anak muda disana. Karena menurut mereka negara di Eropa dan Amerika menawarkan kemegahan, kemewahan dan modernitas. Saya juga sempat promosi wisata Indonesia, dan dia tertarik dengan Bali karena pernah jadi tempat lokasi syuting drama “Memory in Bali”. Katanya "disini bali cukup terkenal , mungkin aku akan kesana setelah menikah karena pemandangannya indah dan romantis, aku juga pernah mendengar kalau Indonesia mempunyai alam yang Indah". Yess you must visit Indonesia oppa!
 Oke dan ini beberapa foto liburan dia di Eropa dan Amerika yang dikirim kepada saya.







TIDAK SUKA WAJIB MILITER
Seperti yang kita tahu Korea Selatan adalah negara yang menerapkan wajib militer atau abdi negara untuk warga laki lakinya. Wajib militer ini untuk laki laki usia 20 -30 tahun, mereka melaksanakan wajib militer selama 2 tahun di asrama dan tidak boleh pulang ke rumah (kecuali hari libur nasional). Selama wajib militer itu mereka melakukan pelayanan masyarakat seperti membersihkan jalan, stasiun, terminal dan Latihan militer tentara. Wajib militer ini dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi perang atau ancaman dari negara lain. Kata teman teman saya laki laki di korea tidak suka wajib militer, he said “ its like wasting my time” karena selam 2 tahun itu mereka harus meninggalkan keluarga, aktivitas dan pekerjaan atau study mereka. Begitupun yang saya perhatikan dengan artis / penyanyi Korea, wajib militer seperti momok yang menakutkan karena mereka harus vacum dari dunia hiburan dan khawatir akan ditinggalkan oleh fans atau sepi tawaran job pekerjaan.
But apapun itu wajib militer adalah sebuah kewajiban disana sebagai bentuk pengabdian dan cinta negara.



OPERASI PLASTIK
Sudah bukan rahasia lagi bahwa wajah cantik dan tampan orang Korea di dapat dari hasil operasi plastik. Dengan kata lain hidung mancung, wajah tirus, bibir tipis, dan lipatan mata mereka tidak asli dan hasil bedah. Kata teman saya  hampir 70% muka wanita korea sudah tidak asli,mereka biasanya melakukan operasi saat sudah berusia 17 tahun sebagai hadiah ulang tahun dan mendapat dukungan orang tua. Begitupun dengan artis dan penyanyi disana, katanya hampir 100% muka mereka hasil oplas, sangat sedikit sekali atau bahkan bisa dihitung dengan jari muka artis yang masih alami. Klinik bedah dan dokter bedah sangat mudah ditemui hampir di setiap jalan besar. Saya sempat bertanya apakah yang operasi hanya wanita bagaimana dengan laki laki. Katanya laki laki biasa (bukan artis) jarang melakukan operasi plastik, dia dan teman temannya juga tidak melakukan, tapi mereka sering melakukan perawatan muka seperti pake masker setiap malam agar kulit tidak kering (saya aja yang cewek gak pernah haha). Laki laki disana tidak suka operasi plastik tapi suka menjaga penampilan seperti krim masker dan baju. Lalu saya bertanya lagi apakah laki laki disana lebih suka wanita cantik karena oplas apa wanita biasa saja tapi wajah alami, katanya dia kurang tahu laki laki disana tapi untuk dia sendiri lebih suka wanita yang minim oplas. Katanya “aku tidak suka wanita yang terlalu cantik karena oplas, aku lebih suka wanita alami yanng enak di ajak ngobrol dan membuatku nyaman”. Dia juga menambahkan “honestly i dont like plastic surgery its shameful for us”. Iya dia menganggap oplas itu memalukan karena mereka tidak percaya diri dengan diri mereka sendiri. Dan katanya ada satu lagi oplas yang memalukan yaitu “Penis Surgery” tapi dia tidak bisa menceritakan karena bahasa inggris yang terbatas dan menyuruh saya untuk googling sendiri.


ATHEIS
Mungkin banyak yang belum tahu jika di Korea banyak atheis ( tidak punya agama). Di Korea memang ada beberapa agama yang diakui seperti di Indonesia. Tapi banyak dari mereka yang memilih untuk tidak mempunyai agama. Sebenarnya saya sedikit segan membahas tentang agama dengan teman saya itu, karena agama adalah sensitive isssue untuk masing masing orang, tapi dia berkata “No its okay, its not sensitive for me, im curious and wanna talk about it”. Ya teman saya itu adalah seorang atheis, sebenarnya orang tuanya adalah seorang Katolik, karena di rumahnya terdapat patung dan simbol agama tersebut. Tapi dia sendiri memilih untuk tidak beragama karena menurutnya disana agama adalah personality (tergantung pribadi masing-masing) bukan kewajiban, Religion isnt duty but personality, Jadi tidak ada paksaan atau suruhan dari orang lain dan murni bergantung pada diri mereka sendiri untuk memilih agama atau tidak beragama. Dia tahu saya muslim dan sempat bertanya apa yang saya kenakan di kepala saya, kenapa rambut saya tidak terlihat, kenapa saya harus berjilbab, siapa yang menyuruh saya berjilbab, dan apa untungnya menggunakan jilbab padahal rambut adalah mahkota wanita. Ya memang banyak pertanyaan karena jilbab adalah hal asing baginya. Saya pun menjawab dan menjelaskan satu per satu pertanyaannya. Setelah mengetahui jawabannya dia berkata “yess i understand now"

MODUS
Haha entah apa bahasa yang tepat untuk sifat yang ini, but trust me that they are care. Kebanyakan cowok korea yang kita lihat di drama adalah cowok yang manis, baik, perhatian dan so sweet, begitupun dengan oppa oppa ini yang tidak jauh dengan hal tersebut. Pertama saya sedikit kaget atau mungkin bisa dibilang GR dengan perlakuan oppa. Teman chatting saya dari luar negeri bukan dia saja, saya sudah mulai chatting dengan orang luar negeri sejak SMA untuk meningkatkan bahasa inggris saya dan mengetahui budaya baru, mereka semua chatting dengan saya hanya dalam waktu tertentu misalnya saat malam atau saat weekend. Tapi berbeda dengan oppa satu ini, hampir setiap pagi di mengucapkan “good morning have nice/beautiful/blessing day”. Dia juga sering bertanya “have you eaten?” , have you back home? dia juga selalu mengucapkan selamat tidur dan kata kata perhatian lainnya (bapak saya saja gak pernah kayak gitu hehe). Mungkin kedengarannya berlebihan, tapi ya mungkin itu memang budaya mereka. Saya kemudian bertanya pada teman saya yang pernah exchange student ke Korea, katanya wajar jika oppa oppa berlaku seperti itu pada orang yang sudah dianggap dekat, dia bisa menganggapnya adik atau teman baik. Well dan benar juga, waktu itu memang oppa sedang butuh saya untuk meningkatkan bahasa inggrisnya dan mungkin hal hal itulah bentuk ucapan terima kasihnya. Untuk yang satu ini saya rasa tidak semua orang korea seperti itu, ada yang cuek juga, dan memang pas kebetulan saya bertemu dengan yang ramah dan bisa diajak bertukar budaya. But gak selamanya dia berlaku seperti itu, ada kalanya saat mereka sudah tidak butuh kita mereka akan biasa saja, kembali ke pribadi masing masing.


Itu tadi sedikit pengalaman saya, semoga kita bisa mengambil dan meniru budaya baik untuk kemajuan diri kita dan tentu saja menyingkirkan budaya yang tidak pantas diterapkan di Indonesia. Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar