Kenapa orang Korea ? Well saya ingin berbagi pengalaman
saya, beberapa waktu yang lalu saya mendapat teman chatting asal Korea dari
situs tukar bahasa. Kami sering chatting untuk bertukar informasi tentang budaya, kebiasaan,
tempat wisata, makanan, lagu, film, drama dll. Dari situlah terpikir membuat
tulisan ini untuk merangkum apa yang saya perhatikan dari teman saya itu.
Kebetulan sekarang saya sedang bekerja di perusahaan yang beberapa bosnya juga dari
Korea, jadi saya juga mengamati sifat sifat mereka. Dan memang saya sudah lama
suka Kpop dan Kdrama. Memang tidak banyak orang Korea yang saya kenal, mungkin judul
diatas bisa di perkecil menjadi Beberapa Sifat Orang Korea Yang Saya Kenal haha
intinya saya ingin berbagi informasi tentang hal dari mereka yang saya ketahui. Dan tulisan ini
dari hasil pengamatan saya sendiri jadi mohon maaf jika ada kekeliruan atau kekurangan, selamat membaca
BAHASA INGGRIS PAS PASAN
Inilah yang pertama kali saya tangkap saat memulai
chatting dengan teman saya itu, sebut saja Oppa (Panggilan kakak dari perempuan
untuk laki laki yang lebih tua) karena memang umurnya lebih tua dari saya 3
tahun. Iya dia sendiri pun mengakui jika bahasa inggrisnya kurang, makanya dia
bergabung dengan situs itu meningkatkan kemampuannya. Sebagai contoh dia pernah
bilang “Hey im installed Line now” jujur saya sedikit tertawa membaca chattnya,
karena kalau di artikan akan menjadi “Hey aku di instal oleh line sekarang” (tobe + V3 = Passive). Padahal
maksudnya “Hey i have installed line” (Aku sudah menginstal line). Bos saya pun
juga sangat minim kemampuan bahasa Inggrisnya, dia sering meminta bantuan
karyawan bila mendapat sms atau telepon dalam bahasa Inggris. Begitu juga
dengan artis dan idol Korea, kalau diperhatikan jarang dari mereka yang bisa
bahasa Inggris dengan lancar. Saya pernah membaca artikel di internet, memang orang Korea
sangat cinta kebudayaannya termasuk bahasa mereka. Dalam kehidupan sehari hari
mereka jarang menggunakan bahasa Inggris, termasuk bila ada turis yang berlibur
kesana mereka kadang enggan menjawab bila ditanya dengan bahasa Inggris. Mereka
ingin orang asing lah yang belajar bahasa dan kebudayaan mereka.
SUKA MAKAN BERSAMA DAN
MINUM
Orang Korea suka berkumpul dengan teman – teman dan saudaranya untuk sekedar ngobrol atau makan bersama. Karena siang hari mereka
bekerja maka biasanya mereka berkumpul pada malam hari. Saat sedang chatting
sering sekali teman saya itu berkata sedang makan bersama teman teman, bahkan
hampir setiap malam jika mereka libur bekerja atau kuliah. Jika tidak makan
diluar mereka kadang main game di kamar lalu memesan makanan delivery atau pergi ke tempat karaoke. Seringnya menu yang
mereka makan adalah ayam (kalau di Indonesia seperti menu ayam di loteria) ,
ayam termasuk makanan cepat saji terpopuler disana karena murah dan praktis,
untuk minuman mereka suka minum Soju (bir tradisional korea). Tidak tanggung
tanggung kadang teman saya itu pulang sampai lebih dari tengah malam saat
sedang berkumpul. Tapi yang saya heran mereka selalu bisa bangun pagi setelah
begadang selarut itu, entah apa yang mereka minum. Oh ya meskipun soju disana
adalah minuman wajib tapi soju tidak dijual sembarangan, mereka mempunyai Soju
& Beer Lisence, jadi yang bisa membeli soju adalah orang yang mempunyai
surat ijin tersebut. Saya kurang tahu surat ijin itu dikeluarkan berdasarkan
apa, setahu saya faktor yg paling
penting untuk mendapatkannya adalah faktor umur (jika dianggap sudah dewasa).
Karena sering menonton drama Korea yang ada adegan orang mabuk
sampai di gendong, saya pernah bertanya apakah dia juga pernah seperti itu, dia sempat
tertawa katanya saya terlalu sering nonton kdrama, memang ada kejadian seperti
itu di dunia nyata tapi kalau untuk dia sendiri dan temannya mereka sealu
berhenti minum sebelum mabuk.
SANGAT PEDULI DENGAN
PENDIDIKAN
Seperti yang kita tahu Korea masuk ke dalam daftar Negara
dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, sekolah dan universitas disana juga
masuk dalam jajaran universitas bergengsi di dunia. Tidak heran karena bagi
mereka pendidikan adalah kunci kesuksesan hidup. Itu juga yang sempat teman
saya ceritakan kepada saya, katanya dia harus matian matian belajar untuk masuk
universitas (kalau di Indonesia SNMPTN) karena menurut mereka universitas
negeri adalah jaminan masa depan yang cerah. Persaingan di kelas dan nilai
disana pun cukup ketat menurutnya. Oh ya FYI teman chatting saya itu kuliah di
Hanbat University Daejoon jurusan New Material, memperlajari tentang unsur
unsur, jenis, kegunaan suatu material / bahan seperti besi, nikel , baja
dll yang lulusannya nanti akan menjadi insinyur (engineer). Katanya saat sedang
di kelas mahasiswanya dituntut benar benar fokus memperhatikan pelajaran, tugas
juga selalu diberikan. Meskipun dia sangat sering pergi untuk berkumpul dengan
temannya tapi dia termasuk orang yang pintar mengatur waktu, biasanya dia belajar atau mengerjakan
tugas setelah pulang main, meskipun sudah larut malam, bahkan
pernah waktu itu jam 1 malam pun dia masih belajar. Dan saat menjelang ujian mereka akan lebih mati matian belajar lagi. Karena menurut
mereka nilai sangatlah penting. Pernah adiknya mendapat nilai matematika
tertinggi di kelas saat ujian, kemudian orang tuanya membuat acara makan makan
dirumah dan mengundang keluarga untuk merayakannya (semacam syukuran). Mengapa
mereka sangat peduli pendidikan? Karena mereka sadar merak tidak punya SDA yang
melimpah jadi satu satunya yang mereka bisa andalkan adalah memperbaiki SDM
mereka agar tidak tertinggal dengan negara lain. Mungkin seharusnya kita orang Indonesia juga harus
berfikir demikian apalagi kita punya SDA yang sangat melimpah.
KALAU MAU UJIAN SUKA KE
PERPUSATAKAAN
Seperti yang saya bilang tadi mereka akan lebih mati
matian belajar jika akan ujian atau ulangan. Dan tempat yang banyak didatangi
menjelang ujian adalah perpustakaan, kenapa? Karena menurut mereka perpustakaan
itu tidak berisik, kalau mereka belajar di kamar ada handphone, laptop, lagu,
film dll yang bikin mereka gak fokus. Dan kalau mereka di perpustakaan mereka
lebih tenang membaca dan mempelajari pelajaran selain itu mereka lebih mudah mencari
referensi buku dan tidak perlu membayar untuk membawa pulang.
Perpustakaan disana sangat menjaga ketenangan, dan tidak boleh ada suara gaduh sedikit pun,
mereka kesana benar benar untuk belajar bukan ngobrol atau update status, eeehh.
Biasanya mereka ikut member perpustakaan kampus secara gratis (sudah termasuk uang
semester) tapi jika perpustakaan jauh dari rumah, mereka memilih perpustakaan
swasta (milik orang) dan membayar tiap bulan. Saat akan ujian teman saya itu
bisa menghabiskan waktu smapai 5 jam atau lebih untuk belajar di perpustakaan.
Disini saya jadi berfikir oh iya di Indonesia banyak perpustakaan , kenapa tidak pernah
terfikir untuk belajar disitu -__- jujur saya selama kuliah belum pernah ke
perpustakaan kampus (kalau ini memang saya nya yang malas). Ini gambar perpustakaan yang dia ambil diam sebelum dia pulang.
PEKERJA KERAS
Selain etos belajar yang menurut saya patut kita contoh,
satu lagi hal yang sangat patut kita tiru yaitu etos kerja mereka. Mungkin belum banyak yang tahu bahwa pada tahun 1950an Korea pernah
menjadi negara miskin (bahkan lebih miskin dari Indonesia) setelah perang
saudara dengan Korea Utara dan menghabiskan dana serta infrastuktur mereka. Di
tahun 1950an juga Indonesia masih dalam masa berkembang setelah kemerdekaan,
artinya Korea dan Indonesia sama sama berjuang dalam waktu yang bersamaan. Tapi setelah
50 tahun kenapa perbedaan antara ekonomi Indonesia dan Korea sangat mencolok?
Bos saya pernah sakit pinggang tidak bisa balik badan,
darah rendah dan flu secara bersamaan badannya juga panas dan saat batuk
dadanya sakit, tapi dia masih masuk ke kantor walau dengan keadaan seperti itu.
Dia masih sanggup menyertir mobil sendiri dari Karawaci – Walikota Jakarta
Timur (Pondok Kopi) – Jatinegara – Karawaci, dan yang membuat salut dia tidak
mengeluh dan masih sanggup membaca serta menandatangani dokumen serta laporan
yang kami kerjakan. Begitupun dengan teman chatting saya, di saat libur kuliah
dia bekerja freelance sebagai security di apartement dan uangnya di tabung
untuk travelling ke luar negeri. Jarak dari rumah ke tempat kerjanya lumayan
jauh, dia harus berjalan kaki selama 30 menit, padahal dia punya 2 mobil. Saya
sempat bertanya kenapa tidak naik mobil atau bus saja, katanya biaya parkir
disana mahal dan kalau naik bus justru akan lama dan berputar rutenya, lagi
pula kalau berjalan kaki dia bisa menikmati kota dan banyak juga pejalan kaki
lain.
SUKA NEGARA EROPA DAN
AMERIKA
Iya, saat libur kuliah teman saya itu bekerja freelance
sebagai security dan gajinya ia tabung untung trasveling keluar negeri. Ia
pernah 1 sebulan penuh keliling 7 negara di Eropa (2014) dan bulan Febuari 2015
lalu ke Amerika (San Fransisco dan New York). Katanya travelling ke luar negeri
adalah cita cita atau tujuan wisata kebanyakan anak muda disana. Karena menurut mereka negara
di Eropa dan Amerika menawarkan kemegahan, kemewahan dan modernitas. Saya juga
sempat promosi wisata Indonesia, dan dia tertarik dengan Bali karena pernah
jadi tempat lokasi syuting drama “Memory in Bali”. Katanya "disini bali cukup
terkenal , mungkin aku akan kesana setelah menikah karena pemandangannya indah
dan romantis, aku juga pernah mendengar kalau Indonesia mempunyai alam yang Indah". Yess you must visit Indonesia oppa!
Oke dan ini beberapa foto liburan dia di Eropa dan Amerika yang dikirim kepada saya.
Oke dan ini beberapa foto liburan dia di Eropa dan Amerika yang dikirim kepada saya.
TIDAK SUKA WAJIB MILITER
Seperti yang kita tahu Korea Selatan adalah negara yang
menerapkan wajib militer atau abdi negara untuk warga laki lakinya. Wajib
militer ini untuk laki laki usia 20 -30 tahun, mereka melaksanakan wajib
militer selama 2 tahun di asrama dan tidak boleh pulang ke rumah (kecuali hari
libur nasional). Selama wajib militer itu mereka melakukan pelayanan masyarakat
seperti membersihkan jalan, stasiun, terminal dan Latihan militer tentara. Wajib
militer ini dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi perang atau ancaman dari
negara lain. Kata teman teman saya laki laki di korea tidak suka wajib militer,
he said “ its like wasting my time” karena selam 2 tahun itu mereka harus
meninggalkan keluarga, aktivitas dan pekerjaan atau study mereka. Begitupun
yang saya perhatikan dengan artis / penyanyi Korea, wajib militer seperti momok
yang menakutkan karena mereka harus vacum dari dunia hiburan dan khawatir akan
ditinggalkan oleh fans atau sepi tawaran job pekerjaan.
But apapun itu wajib militer adalah sebuah kewajiban disana sebagai bentuk pengabdian dan cinta negara.
But apapun itu wajib militer adalah sebuah kewajiban disana sebagai bentuk pengabdian dan cinta negara.
OPERASI PLASTIK
Sudah bukan rahasia lagi bahwa wajah cantik dan tampan
orang Korea di dapat dari hasil operasi plastik. Dengan kata lain hidung
mancung, wajah tirus, bibir tipis, dan lipatan mata mereka tidak asli dan hasil
bedah. Kata teman saya hampir 70% muka wanita
korea sudah tidak asli,mereka biasanya melakukan operasi saat sudah berusia 17
tahun sebagai hadiah ulang tahun dan mendapat dukungan orang tua. Begitupun
dengan artis dan penyanyi disana, katanya hampir 100% muka mereka hasil oplas,
sangat sedikit sekali atau bahkan bisa dihitung dengan jari muka artis yang
masih alami. Klinik bedah dan dokter bedah sangat mudah ditemui hampir di
setiap jalan besar. Saya sempat bertanya apakah yang operasi hanya wanita
bagaimana dengan laki laki. Katanya laki laki biasa (bukan artis) jarang
melakukan operasi plastik, dia dan teman temannya juga tidak melakukan, tapi
mereka sering melakukan perawatan muka seperti pake masker setiap malam agar
kulit tidak kering (saya aja yang cewek gak pernah haha). Laki laki disana
tidak suka operasi plastik tapi suka menjaga penampilan seperti krim masker dan
baju. Lalu saya bertanya lagi apakah laki laki disana lebih suka wanita cantik
karena oplas apa wanita biasa saja tapi wajah alami, katanya dia kurang tahu
laki laki disana tapi untuk dia sendiri lebih suka wanita yang minim oplas.
Katanya “aku tidak suka wanita yang terlalu cantik karena oplas, aku lebih suka
wanita alami yanng enak di ajak ngobrol dan membuatku nyaman”. Dia juga
menambahkan “honestly i dont like plastic surgery its shameful for us”. Iya dia
menganggap oplas itu memalukan karena mereka tidak percaya diri dengan diri
mereka sendiri. Dan katanya ada satu lagi oplas yang memalukan yaitu “Penis
Surgery” tapi dia tidak bisa menceritakan karena bahasa inggris yang terbatas
dan menyuruh saya untuk googling sendiri.
ATHEIS
Mungkin banyak yang belum tahu jika di Korea banyak
atheis ( tidak punya agama). Di Korea memang ada beberapa agama yang diakui
seperti di Indonesia. Tapi banyak dari mereka yang memilih untuk tidak
mempunyai agama. Sebenarnya saya sedikit segan membahas tentang agama dengan
teman saya itu, karena agama adalah sensitive isssue untuk masing masing orang,
tapi dia berkata “No its okay, its not sensitive for me, im curious and wanna
talk about it”. Ya teman saya itu adalah seorang atheis, sebenarnya orang
tuanya adalah seorang Katolik, karena di rumahnya terdapat patung dan simbol
agama tersebut. Tapi dia sendiri memilih untuk tidak beragama karena menurutnya
disana agama adalah personality (tergantung pribadi masing-masing) bukan
kewajiban, Religion isnt duty but personality, Jadi tidak ada paksaan atau
suruhan dari orang lain dan murni bergantung pada diri mereka sendiri untuk
memilih agama atau tidak beragama. Dia tahu saya muslim dan sempat bertanya apa
yang saya kenakan di kepala saya, kenapa rambut saya tidak terlihat, kenapa
saya harus berjilbab, siapa yang menyuruh saya berjilbab, dan apa untungnya
menggunakan jilbab padahal rambut adalah mahkota wanita. Ya memang banyak
pertanyaan karena jilbab adalah hal asing baginya. Saya pun menjawab dan
menjelaskan satu per satu pertanyaannya. Setelah mengetahui jawabannya dia
berkata “yess i understand now"
MODUS
Haha entah apa bahasa yang tepat untuk sifat yang ini,
but trust me that they are care. Kebanyakan cowok korea yang kita lihat di
drama adalah cowok yang manis, baik, perhatian dan so sweet, begitupun dengan
oppa oppa ini yang tidak jauh dengan hal tersebut. Pertama saya sedikit kaget
atau mungkin bisa dibilang GR dengan perlakuan oppa. Teman chatting saya dari
luar negeri bukan dia saja, saya sudah mulai chatting dengan orang luar negeri
sejak SMA untuk meningkatkan bahasa inggris saya dan mengetahui budaya baru,
mereka semua chatting dengan saya hanya dalam waktu tertentu misalnya saat
malam atau saat weekend. Tapi berbeda dengan oppa satu ini, hampir setiap pagi
di mengucapkan “good morning have nice/beautiful/blessing day”. Dia juga sering
bertanya “have you eaten?” , have you back home? dia juga selalu mengucapkan
selamat tidur dan kata kata perhatian lainnya (bapak saya saja gak pernah kayak
gitu hehe). Mungkin kedengarannya berlebihan, tapi ya mungkin itu memang budaya
mereka. Saya kemudian bertanya pada teman saya yang pernah exchange student ke
Korea, katanya wajar jika oppa oppa berlaku seperti itu pada orang yang sudah
dianggap dekat, dia bisa menganggapnya adik atau teman baik. Well dan benar
juga, waktu itu memang oppa sedang butuh saya untuk meningkatkan bahasa
inggrisnya dan mungkin hal hal itulah bentuk ucapan terima kasihnya. Untuk yang
satu ini saya rasa tidak semua orang korea seperti itu, ada yang cuek juga, dan
memang pas kebetulan saya bertemu dengan yang ramah dan bisa diajak bertukar
budaya. But gak selamanya dia berlaku seperti itu, ada kalanya saat mereka
sudah tidak butuh kita mereka akan biasa saja, kembali ke pribadi masing masing.
Itu tadi sedikit pengalaman saya, semoga kita bisa
mengambil dan meniru budaya baik untuk kemajuan diri kita dan tentu saja
menyingkirkan budaya yang tidak pantas diterapkan di Indonesia. Semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar