TUGAS
ILMU KEALAMAN DASAR
BAB III
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
3.1 Pengertian
Alam Semesta dan Tata Surya
Tata surya adalah
susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan
planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari. Kumpulan
tata surya ini membentuk galaksi. Galaksi merupakan kumpulan bintang bintang
yang jumlahnya kurang
lebih 100 miliar. Galaksi itu ternyata tidak hanya satu tetapi beribu ribu.
Galaksi yang berjumlah banyak itu membentuk alam semesta.
Jadi pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos
dan makrokosmos.
Mikrokosmos
adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil misalnya atom,
elektron,
sel, amuba, dan sebagainya. Makrokosmos adalah benda-benda yang ukurannya
sangat besar misalnya
bintang, planet, galaksi.. Para ahli mengatakan alam semesta adalah ruang maha
besar yang di dalamnya terdapat kehidupan biotik (makhluk hidup) dan abiotik
(benda mati) serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun
yang belum dapat di ungkapkan oleh manusia.
Secara umum planet-planet dalam tata surya dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
a. Planet Dalam : Merupakan planet yang lintasannya berada di antara lintasan Bumi dengan Matahari, yaitu meliputi planet Merkurius dan Venus.
Planet venus merupakan planet yang berjarak paling dekat letaknya dengan bumi sekitar 42 juta km, sehingga venus bisa terlihat seperti noktah kecil bersinar dari bumi. Venus diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri dari gas karbondioksida dan sulfat. Sekitar 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen pada atmosfer venus, membuatnya hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Jarak rata-rata matahari ke bumi berkisar sekitar 150 juta km,dengan waktu revolusi sekitar 365,25 hari dan periode rotasi sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Atmosfer bumi di lindung oleh Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Kemudian diameter bumi berkisar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus.
Planet mars bisa terlihat sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan yaitu ketika berada pada kedudukan oposisi, karena saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi. Menurut pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Planet mars dilapisi oleh debu besi (III) oksida yang membuatnya tampak berwarna merah. Keadaan mars, yang mirip dengan bumi, memungkinkan adanya kehidupan di planet tersebut.
1.Mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2.000 km, berbentuk bulat, dan
2.Memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
a. Planet Dalam : Merupakan planet yang lintasannya berada di antara lintasan Bumi dengan Matahari, yaitu meliputi planet Merkurius dan Venus.
Planet venus merupakan planet yang berjarak paling dekat letaknya dengan bumi sekitar 42 juta km, sehingga venus bisa terlihat seperti noktah kecil bersinar dari bumi. Venus diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri dari gas karbondioksida dan sulfat. Sekitar 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen pada atmosfer venus, membuatnya hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Jarak rata-rata matahari ke bumi berkisar sekitar 150 juta km,dengan waktu revolusi sekitar 365,25 hari dan periode rotasi sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Atmosfer bumi di lindung oleh Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Kemudian diameter bumi berkisar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus.
Planet mars bisa terlihat sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan yaitu ketika berada pada kedudukan oposisi, karena saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi. Menurut pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Planet mars dilapisi oleh debu besi (III) oksida yang membuatnya tampak berwarna merah. Keadaan mars, yang mirip dengan bumi, memungkinkan adanya kehidupan di planet tersebut.
1.Mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2.000 km, berbentuk bulat, dan
2.Memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
3.2 Teori Terbentuknya
Alam Semesta
Ada beberapa teori yang menyatakan tentang
terbentuknya tata surya yang dikemukakan oleh beberapa ilmuan, namun belum ada satu
teori pun yang bisa ditrima oleh semua pihak.
1)
Teori Keadaan Tetap (steady-state theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi,
Thomas Gold (1948). Teori berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang
menyatakan bahwa alam semesta, dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan
prinsip tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang
telah lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap
sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Galaksi
baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama, dengan kata lain
bahwa tiap – tiap galaksi yang terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan
akhirnya mati. Jadi teori ini berangggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga
besarnya dan tak terhingga tuanya tanpa awal dan tanpa akhir.
2)
Teori Ledakan Dahsyat (Big Bang Theory)
Teori
ini dikemukakan oleh ilmuan asal Belgia, George Lemaitre 1930 bertumpu dari
asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar kemudian massa
tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian
berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah
berjuta-huta tahun massa yang bergerak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi
yang ada sekarang. Mereka bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori didukung oleh
kenyataan dari pengamatan bahwa
galaksi – galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
3.3 Teori Terbentuknya
Galaksi dan Tata Surya
A. Galaksi
Suatu
hipotesis dari Fowler
(1957) menyatakan bahwa
12 ribu tahun yang lalu, galaksi
kita tidak seperti keadaan seperti sekarang ini, ia masih berupa kabut gas
hidrogen yang sangat besar yang berada
di ruang angkasa yang bergerak perlahan melakukan rotasi
sehingga keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi dan
kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Saat kontraksi massa
bagian luar banyak yang tertinggal.
Bagian yang berputar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar akan
membentuk bintang-bintang.
Dengan cara yang sama bagian luar yang tertinggal juga mengadakan
kondensasi sehingga terbentuklah
planet. Demikian juga planet membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat
matahari kita berinduk diberi nama
MILKY WAY atau BIMA SAKTI.
Macam-Macam Galaksi :
a.
Galaksi
Elips
Merupakan galaksi yang
sudah tua, terbentuk
dari bintang-bintang yang sudah tua, pambentukan bintang barunya sudah berhenti.
b.
Galaksi
Spiral
Berbentuk spiral amat
besar dengan inti di tengah dan lengan spiral dan cakram . Galaksi ini tampak seperti
elips berlengan dan
dikelilingi atmosfer bercahaya, serta terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu
bintang yang disebut
Globular Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang
ada.
c.
Galaksi
Tak Beraturan
Galaksi Tak Beraturan
terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih kebiruan dan bintang
raksasa biru yang
sangat panas.
B. Teori
Terbentuknya Tata Surya
1.Teori Nebula
Teori
Kabut Kant-Laplace mengemukakan bahwa sejarah terbentuknya bumi berasal dari
gas yang kemudian berkumpul dan membentuk gumpalan kabut raksasa. Kabut raksasa
ini berasal dari gaya tarik-menarik antar gas. kemudian kabut raksasa ini
mengalami perputaran yang sangat cepat. Akibat perputaran ini bagian
tengah gumpalan kabut raksasa terlempar keluar dan mengalami pendinginan, yang
akhirnya membeku. Bagian-bagian yang terlempar inilah yang membentuk
planet-planet dalam tata surya, salah satunya bumi yang kita tempati ini.
2.Teori Planetisimal
Matahari
terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang
lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas
begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan
pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya
gas dan materi ringan pada bagian tepi. Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut
sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan
bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan
yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan
padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
3.Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A
Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang
kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar.
Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat,
maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak
meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari,
sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
4.Teori Tidal
Teori ini dikemukakan pleh James
H. Jeans dan Harold Jefres pada tahun 1919. Meurut teori ini ratusan juta tahun
yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang.
Pada saat itu, sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang
lepas inilah klmudian terbentuk planet-planet.
5. Teori Big Bang
Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom
yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat. Atom ini meledak dan
seluruh materinya terlempar ke ruang alam angkasa. Sejak saat itu terjadi
ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan berlangsung jutaan tahun
lagi. Pada suatu saat nanti ekspansi tersebut akan berakhir.
3.4 Sistem Tata Surya
Awalnya manusia
meyakini bahwa bumi
sebagai pusat alam semesta.
Selanjutnya, mereka menemukan bahwa bumi hanyalah sebuah planet,
dan yakin bahwa mataharilah sebagai
pusat tata surya. Tata surya
terdiri dari matahari , sembilan planet dan berbagai benda langit
seperti satelit, komet, asteroid, planet-planet berevolusi mengelilingi
matahari dengan orbit (garis edar)
yang berbentuk elip. Beberapa planet
mempunyai setelit.
Satelit ini berputar mengelilingi planet dan bersama dengan planet
mengelilingi matahari. Jadi tata surya merupakan sistem rotasi yang berpusat
pada matahari. Hingga
kini dikenal sembilan
planet sebagai anggota tata surya,
yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus, dan Pluto. Pluto belum tentu planet, beberapa
ahli astronomi percaya bahwa Pluto adalah sebuah satelit Neptunus yang
terlepas.
3.5 Susunan Tata Surya
Pada anggota susunan
sistem tata surya yang paling utama yaitu yakni Matahari merupakan sebuah
bintang yang berada di antara sekitar 100.000.000.000 bintang lain dalam
galaksi Bima Sakti. Matahari merupakan bola gas pijar, dengan suhu di permukaan
Matahari diperkirakan sekitar 5.000°C – 6.000°C, sedangkan pada bagian intinya
mencapai 14.000.000°C.
b. Planet Luar : Merupakan
planet yang lintasannya berada di luar lintasan Bumi yaitu planet Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
3.6 Bagian
Bagian Tata Surya
a. Matahari
Matahari
merupakan anggota tatasurya yg paling besar dg diameter 100 kali lebih besar dari
bumi,disamping pusat peredaran,matahari juga merupakan sumber energi
dilingkungan tata surya.jarak matahari dg bumi adalah 150 juta kil0meter.jarak
tempuh cahaya matahari yg sampai ke bumi membutuhkan waktu 8menit 20
detik.matahari terdiri dari bagian inti yang dilapisi tiga lapisan kulit yaitu
kulit fotosfer,kromosfer,dan korona.panas matahari sebagai sumber kalor
memiliki suhu jutaan derajat celcius yang dipancarkan berupa cahaya dengan
tekanan udara ratusan juta atmosfer.
b. Planet Merkurius
Merkurius
merupakan planet terdekat dengan matahari,dengan diameter 4878km.hampir 93%
panas matahari terserap oleh bagian merkurius yg menghadap matahari,sehingga
suhunya sangat panas.sedangkan bgian yg tidak menghadap matahari dingin
sekali(sehingga tidak ada air dan udara).planet ini tidak memiliki satelit dan
diperkirakan tidak ada kehidupan.jarak matahari dg planet ini diperkirakan.
c.Venus
d.Bumi
e.Mars
f. Planet Yupiter
Merupakan planet
terbesar, massanya hampir tiga ratus kali massa bumi dan memiliki 12 satelit
dengan 3 darinya beredar berlawanan arah dengan 9 lainnya. Garis tengahnya
138.560km dan kecepatan rotasinya 10jam(sedangkan bumi 24jam), sehingga ekuator
tampak menggembung dan membentuk sabuk. Berdasarkan analisis spektroskopis,
planet ini banyak mengandung gas metana, amoniak dan hydrogen, albedonya 0,44.
Yupiter memiliki gaya grafitasi sangat kuat 2,6 kaligrafitasi bumi.
g. Planet Saturnus
Planet Saturnus
merupakan planet terbesar ke dua setelah planet Yupiter. Garis tengahnya
118.400km dengan kala rotasi 10jam. Saturnus mempunyai massa jenis sangat kecil
yakni 0,75g/cm3 sehingga akan terapung di air. Planet ini terdiri
dari gas metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 1030C. Saturnus
mempunyai 10 satelit yang terbesar diantaranya di sebut Titan(besarnya dua kali bulan bumi), yang lain disebut Phoebe yang bergerak berlawanan arah
dengan 9 satelit lainnya. Planet ini mempunyai sabuk raksasa. Phoebe dan sabuk raksasa memperkuat
teori tidal dan setiap 15 tahun sekali sabuk raksasa mengembang dan merapat.
h. Planet Uranus
Uranus adalah
planet ketujuh dari matahari dan memiliki 5 satelit, jarak planet uranus ke
matahari adalah 2860 juta km dan mengelilingi matahari dalam waktu 84 tahun,
rotasi nya 10 jam 47 detik Uranus juga merupakan planet terbesar ketiga dan terberat
keempat dalam tata surya. Uranus mempunyai atmosfer yang terdingin dalam tata
surya dengan suhu terendah 48 K (-224 derajat celcius), atmosfer planet itu
mempunyai struktur awan berlapis dan kompleks dianggap bahwa awan terendag
terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana.
i. Planet Neptunus
Neptunus
merupakan planet terjauh (ke-8) jika ditinjau dari matahari dan hanya mempunyai
2 satelit (triton dan nereid). Planet ini merupakan planet terbesar keempat
berdasarkan diameter (49.530 km). Neptunus mengorbit matahari sekitar 4.450
juta km. Perode rotasi planet ini revolusinya adalah 164,8 tahun.
j. Planet Pluto
Dulu Pluto
disebut sebagai planet terkecil dan terjauh dari matahari. Planet ini juga
disebut planet kegelapan karena sedikit menerima sinar matahari. Namun penemuan
baru menyebutkan bahwa Pluto bukan planet karena orbit
Pluto sedikit di bawah orbit Neptunus. Ukuran planet Pluto jauh lebih kecil
dari delapan planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran planet Pluto bahkan
lebih kecil dari pada satelit (bulan). Karena
benda langit bisa dikategorikan sebagai planet jika memenuhi kriteria
sebagai berikut :
Sehingga
berdasarkan hasil kajian para astronom modern hanya terdapat 8 (delapan)
planet dalam tata surya kita, yaitu Merkurius,Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari.
3.7
Benda – Benda Lain dalam Tata Surya
a.
Planet Toida / Asteroida
Asteroida terlihat tampak bersinar
karena benda ini sama seperti planet, yang menerima dan memantulkan cahaya
Matahari. Benda langit ini tersebar di antara orbit planet Mars dan Yupiter,
yaitu kira-kira 500 juta kilometer dari Matahari dari Bumi. Pada saat ini,
benda semacam ini telah diketahui sebanyak kuran lebih 2000 buah, berbentuk
bulat dan kecil.
b.
Komet atau Bintang berekor
Komet merupakan anggota Tata
Surya, yang beredar mengelilingi matahari dan menerima energinya dari
matahari.Benda langit ini merupakan kumpulan kumpulan bungkah – bungkah batu
yang diselubungi kabut gas. Komet sering
disebut dengan istilah bintang berekor karena sifat fisiknya, yang terdiri atas
dua bagian, yaitu inti dan ekor. Sebagian besar tubuh komet dibentuk oleh
berbagai gas, termasuk Sianogen (CN), Karbon (C), Karbon monoksida(CO),
Nitrogen (N2), Hidroksil (OH), dan Nitrogen Hidrid (NH).
c.
Meteor
atau Bintang Beralih
Meteor bukan
tergolong bintang karena meteor merupakan anggota tata surya. Namun karena saat
masuk ke bumi bergesekan dengan atmosfer dan timbul panas yang menghasilkan
cahaya maka benda ini disebut bintang beralih. Meteor ini semacam debu angkasa
yang bergerak dengan kecepatan 60
km/detik. Meteor digolongkan menjadi 3 jenis : Meteorid besi nikel, Meteorid
batu,Meteorid tektit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar